Follow Us @elvinaramadhanti

Sunday, October 9, 2016

PECAMPURAN WARNA

Bila biru dicampurkan dengan warna hijau dengan perbandingan tertentu akan memberi kesan sejuk. Kesan lebih dingin lagi didapat bila biru dicampurkan dengan sedikit warna ungu seperti pada biru prusia. Warna hijau yang terdapat campuran warna kuning akan mengesankan lebih hangat daripada biru. Ungu bila dicampurkan dengan warna merah akan terkesan hangat. Kesan panas dan menyala didapat dari pencampuran warna merah dan kuning. Bila merah dicampur dengan biru atau ungu akan menjadi dingin. Bila kuning dicampur dengan hijau atau biru akan terkesan dingin. Bila warna-warna dicampurkan dengan putih akan memperoleh warna pastel yang memberi kesan nyaman, ringan, lembut dan sejuk. Bila dicampur dengan abu-abu maka timbul kesan tertekan dan terselubung.
Warna gelap dan warna terang akan menimbulkan kesan yang berbeda. Warna gelap yang sampai ke mata kita akan dianalisa oleh otak kita dan menghasilkan kesan dingin yang kita rasakan. Begitu sebaliknya dengan warna terang akan terasa hangat dan panas. Seperti yang kita pelajari dalam pelajaran Fisika dimana panjang gelombang warna merah lebih panjang dari pada gelombang warna ungu. Itu berarti warna merah yang terang dan terasa panas akan lebih cepat ditangkap mata kita dibandingkan dengan warna ungu yang terkesan gelap dan terasa dingin. Yang dikategorikan sebagai warna-warna panas yaitu kuning kehijauan, kuning, kuning kejinggaan, jingga, jingga kemerahan dan merah. Yang dikategorikan sebagai warna-warna dingin yaitu hijau, hijau kebiruan, biru, biru keunguan dan ungu.
Warna merupakan unsur seni rupa, sehingga komposisi warna harus tunduk pada prinsip-prinsip dasar seni rupa, yaitu keselarasan, kesatuan, dominasi, keseimbangan dan proporsi
1) Keselarasan warna
Untuk memperoleh keselarasan warna, cara yang paling mudah adalah menggunakan interval tangga warna yang tertera pada lingkaran warna. Dalam lingkaran warna terdapat enam warna standard an enam warna intermediate. Interval tangga warna berupa warna-warna pada setengah lingkaran warna, yang terdiri dari tujuh tingkatan warna yang sering disebut juga gradasi warna Dengan berpedoman pada interval tangga warna tersebut, dapat dihasilkan susunan warna sebagai berikut
a) Susunan warna dengan satu interval tangga (satu warna). Misalnya warna kuning saja, ini disebut laras monoton atau laras tunggal. Hasilnya adalah susunan warna yang monoton, statis, berkesan tenang, resmi namun membosankan
b) Susunan warna dengan dua atau tiga interval tangga berdekatan (warna-warna transisi atau analogus), disebut laras harmonis. Hasilnya adalah susunan warna yang harmonis, selaras, ada dinamika dan enak dilihat. Kombinasi warna-warna yang harmonis terlihat lembut karena satu warna dengan warna lain yang dipadukan memiliki perubahan warna yang lembut
c) Susunan warna dengan interval tangga saling berjauhan, disebut laras kontras. Hasilnya adalah susunan warna yang kontras, kuat, tajam, dinamis, bergejolak. Kombinasi warna kontras cepat terlihat, tetapi cepat pula ditinggalkan. Adapun jenis-jenis warna kontras tersebut antara lain :
o Kontras komplementer (kontras dua warna)
Dua warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna disebut komplementer. Dua warna ini adalah warna-warna yang paling kontras, karena memiliki jarak paling jauhdalam lingkaran warna sehingga merupakan warna yang bertentangan. Berikut ini adalah pasangan warna komplementer yang diurutkan berdasar kekontrasannya
 Kuning – ungu
 Kuning jingga – biru ungu
 Kuning hijau – merah ungu
 Jingga – biru
 Hijau – merah

No comments:

Post a Comment